Final Voli Putra antara Bantulan vs Potrowangsan |
Turnamen
Voli Pordes Sidoarum 2018 menjadi ajang yang sangat ditunggu-tunggu di
tempatku. Pesertanya tidak hanya berasal dari pedukuhanku saja, namun di
pedukuhan sekitar yang masih berada dalam wilayah administrasi Kelurahan
Sidoarum, Godean, Sleman. Tentu saja karena seleksi yang ketat, dan juga karena
tidak bisa main voli, aku tidak diikutsertakan untuk memperkuat pedukuhanku.
Tapi karena pedukuhanku menjadi tuan rumah turnamen ini, masyarakat di tempatku
bersama para anggota perkumpulan pemuda-nya, bahu-membahu untuk menyukseskan
jalannya acara dari awal sampai akhir. Sebelum turnamen ini dimulai, kami sudah
merenovasi lapangan voli agar terlihat lebih cantik dan bisa digunakan di malam
hari. Renovasi itu sangat melelahkan, dan karena dilaksanakan tiap hari Minggu,
pekerjaan itu merampas waktu hari libur kami.
Akhirnya
saat yang dinanti-nanti tiba. Malam itu masyarakat desa berbondong ke lapangan
voli, ingin melihat langsung pertandingan perdana dan juga acara pembukaan
turnamen yang dibuka langsung oleh pak lurah kami, Bapak Ganefo Sugiarto. Acara
berlangsung sederhana. Tak ada peragaan tarian, tak ada pembawaan lagu, dan tak
ada pula pesta kembang api. Apalagi waktu itu hujan gerimis. Para perwakilan
dari tiap tim bola voli hadir dan berbaris dan memberi tepuk tangan serentak
saat turnamen resmi dibuka oleh pak lurah. Setelah acara pembukaan selesai,
acara dilanjutkan dengan partai eksibisi antara Pemerintah Kecamatan Godean
melawan Pemerintah Kabupaten Sleman.
Singkat
cerita, pertandingan eksebisi itu selesai. Siapa menang siapa kalah tak berpengaruh
apapun pada turnamen itu. Setelah pertandingan itu, barulah partai perdana
turnamen voli Pordes Sidoarum 2018 dimulai.
Partai
itu mempertemukan tim bola voli putra dari Pedukuhan Tinom melawan tim voli
putra dari Pedukuhan Cokrokonteng. Sebenarnya partai perdana adalah laga bola
voli putri antara dua pedukuhan tersebut. Tapi keduanya sama-sama tidak hadir,
maka langsunglah diselenggarakan pertandingan putra.
Tim
voli putra Pedukuhan Tinom memenangkan pertandingan itu dengan skor set 3-0.
Cukup telak dan tak ada perlawanan dari Cokrokonteng. Tim Cokrokonteng berdalih
kekalahan itu disebabkan karena mereka tidak punya lapangan yang bisa digunakan
untuk latihan voli. Hal ini terlihat dari cara mereka bermain. Mereka sering
menggunakan kaki untuk menangkis bola.
Di
hari kedua, penonton yang datang jauh lebih banyak. Apabila pada hari pertama
banyak bangku penonton yang kosong karena hujan gerimis turun, di hari kedua
ini, banyak penonton yang harus berdiri karena tidak kebagian tempat duduk. Pertandingan
pertama mempertemukan tim putri Pedukuhan Potrowangsan melawan tim putri
Pedukuhan Sebaran. Diriku yang bertindak sebagai fotografer memotret
masing-masing tim. Tim dari Potrowangsan didominasi oleh ibu-ibu, sedangkan tim
dari Sebaran didominasi oleh cewek-cewek ABG dan SMA. Tentu sebuah
keberuntungan bagiku diberi kewenangan untuk memotret mereka.
Masing-masing
dari anggota tim tersenyum di depan kameraku. Aku kemudian melihat lagi hasil
foto tim putri Sebaran yang didominasi cewek-cewek ABG. Foto cantik mereka
membuat dadaku berdebar dan kemudian menjadi sesak nafas. Aku merasa beruntung
bisa menyimpan foto mereka.
Ternyata
cewek-cewek ABG itu tak hanya pandai berpose di depan kamera, mereka juga hebat
dalam bermain voli. Walaupun masih melakukan banyak kesalahan, tapi kesalahan
yang dibuat tim lawan lebih banyak. Tim putri Sebaran memenangkan pertandingan
dengan skor set akhir 3-1.
Pertandingan
berikutnya mempertemukan dua tim voli putra dengan pedukuhan yang sama,
Potrowangsan dan Sebaran. Pertandingan ini dimenangkan tim Potrowangsan dengan
skor set 3-1.
Malam
hari setelah pertandingan, ada pesan di akun Instagram kelompok pemuda yang aku
kelola. Ternyata akun seorang cewek. Dia minta tolong dikirimi foto-foto
pertandingan voli tadi. Tak salah lagi, dia adalah salah satu anggota tim putri
Sebaran. Tak hanya dia, tapi kemudian anggota tim yang lain minta dikirimi
foto. “Min, minta kirimin fotonya dong,” begitulah kira-kira isi pesannya.
Akupun minta dia menunggu. Setelah itu aku segera memindahkan foto dari memori
kameraku ke notebook, dan kemudian ke micro
sd handphone-ku. Setelah itu aku baru bisa mengirim foto ke dia.
***
Aku
ambil bagian dalam susunan panitia acara Turnamen Voli Pordes Sidoarum 2018
ini. Aku kebagian menjadi seksi dokumentasi alias fotrografer dan juga update
di sosial media Instagram kelompok pemuda tentang acara ini. Sebenarnya yang
terakhir itu adalah inisiatifku pribadi. Akun Instagram kelompok pemuda-ku
sudah lama tidak aktif. Kini tugasku-lah untuk menghidupkannya kembali.
Maka
saat turnamen itu akan dimulai, aku sering membuat Instastory yang berkaitan
dengan turnamen itu. Begitu pula saat hari pertandingan. Aku akan membuat
Instastory bagaimana kondisi lapangan, semeriah apa pertandingannya, tim mana
saja yang akan bertanding, dan skor akhir tim yang bertanding itu. Jadi, dalam
event ini aku ingin akun Instagram yang aku kelola ini menjadi Official Instagram Accouunt for Turnamen
Voli Pordes Sidoarum 2018. Aku juga menambahkan tagar #pordessidoarum2018
dalam setiap postinganku terkait turnamen itu.
Dengan
ini aku sebenarnya berharap kelompok pemuda kami, Taruna Bhakti, bisa terkenal
sampai ke pedukuhan lain. Walau bagaimanapun kami sudah lelah-lelah kerja bakti
untuk menyukseskan acara ini. Kami ingin jerih payah kami diapresiasi. Hasilnya
memang terlihat, ada orang yang entah siapa mem-follow Instagram kami. Ada pula kelompok pemuda dari pedukuhan lain
yang mem-follow. Hari demi hari follower akun Instagram itu terus
bertambah. Hal ini membuatku merasa senang.
Begitulah
ketika banyak orang yang mem-follow, mereka
mengharapkan follow back. Mereka
tidak akan mau mem-follow akun yang
tidak memberi tambahan follower pada
akun mereka. Saat tim dari Sebaran mengirim pesan untuk meminta foto-foto tim
mereka bertanding, aku minta dia untuk mem-follow
akun instagram-ku terlebih dulu. Kedua pemain putri itu punya follower yang banyak di Instagram. Tidak
banyak sih, jumlahnya sekitar 1000-an, namun angka itu jauh lebih banyak dari
jumlah following-nya. Di sini aku
tidak mengerti mengapa jumlah follower dan
following bisa sejomplang itu padahal
dia sendiri tidak banyak posting di Instagram.
Begitulah
di hari-hari selanjutnya. Aku lebih banyak membuat Instastory pada tiap
pertandingan. Sejujurnya ini bukan pekerjaan yang aku senangi. Aku bukan tipe
orang yang bisa aktif di sosial media. Tapi demi acara ini aku harus memaksakan
diri untuk menjadi seseorang yang bukan diriku.
Sementara
itu turnamen itu sendiri berlangsung lancar. Hari ketiga, hari keempat, hari
kelima, bisa kami lalui tanpa ada kendala. Karena tidak turun hujan, acara
selalu didatangi oleh banyak penonton. Mereka tidak hanya datang dari
pedukuhanku saja, namun dari pedukuhan lain. Bahkan mungkin juga ada yang
datang jauh-jauh dari negara lain. Ini tentu menjadi keuntungan buat panitia.
Mereka datang dengan motor pribadi masing-masing dan tiap motor dikenai tarif
Rp 5.000. Makin banyak penonton yang datang menggunakan motor, makin banyaklah
kami mendapatkan uang.
Tidak
ada pertandingan yang tidak seru. Semua tim bermain dengan keinginan menang.
Walaupun kemampuan bermain voli mereka masih banyak yang memprihatinkan, mereka
memperlihatkan komitmen, dedikasi, dan semangat juang untuk memperoleh
kemenangan. Pada akhirnya tim terbaiklah yang menang. Tim Putra Pedukuhan
Kramat dari tempatku berhasil mememangkan pertandingan pertama dan berhak maju
ke semifinal. Di semifinal, mereka ditantang tim putra Bantulan. Pertandingan
antara Kramat dan Bantulan sungguh seru. Bahkan merupakan pertandingan paling
seru dalam turnamen itu. Pendukung dari Bantulan banyak yang datang untuk memberi
semangat pada tim kesayangan mereka. Sayangnya dan ini yang bikin kesel, mereka
suka mengintimidasi tim lawan dan juga wasit. Dalam pertandingan itu kedua tim
bergantian memenangkan set, sehingga pertandingan harus ditentukan di set yang
kelima. Tim Bantulan memenangkan set yang kelima. Mereka maju ke final.
Tim
pedukuhan kami kalah. Kami sedih. Tapi kami tidak marah. Ke depan kami akan
tampil lebih baik lagi. Dan semoga tahun depan aku bisa memperkuat pedukuhanku
dan membawa Kramat ke puncak kejayaan. Amin.
***
Setelah
berjalan selama sebelas hari dengan 4 kali hari libur, Turnamen Voli Pordes
Sidoarum 2018 selesai digelar. Tim voli putra Bantulan dan tim voli putri
Kramat meraih juara untuk kategorinya masing-masing. Selama pegelaran turnamen
itu, ada banyak hal menarik buatku. Pada pertandingan semifinal voli putra
antara tim Potrowangsan melawan Tinom, laga digelar pukul setengah dua belas
malam dan baru selesai sekitar pukul satu dini hari. Pertandingan itu diwarnai
peristiwa mati lampu yang membuat laga sempat tertunda.
Selain
itu pernah ada momen di mana para gadis-gadi ABG Sebaran datang mengerubungiku.
Mereka tentu tidak datang untuk rebutan minta dinikahin. Mereka datang untuk
sama-sama memprotes ketidakjelasan jadwal pertandingan. Aku sebelumnya bilang
pada salah satu dari mereka melalui direct
message di Instagram bahwa laga final voli putri akan dilangsungkan pada
malam Senin. Tapi mereka minta laga dilangsungkan malam Minggu. Mereka
beralasan pada malam Senin mereka tidak bisa bertanding karena harus
mempersiapkan ujian sekolah keesokan harinya. Walau bagaimanapun, sebagus
apapun mereka bermain voli, bagi mereka pendidikan tetap nomor satu. Untuk
masalah ini aku kemudian mempertemukan mereka dengan ketua panitia. Akhirnya ketua
panitia menyetujui permintaan mereka mengadakan laga final pada malam Minggu. Namun
dalam final itu, mereka kalah tiga set langsung oleh tim voli Kramat.
Tapi
terlepas dari siapa yang juara dan siapa yang tidak juara, aku salut kepada
panitia yang menyelenggarakan acara ini. Mereka rela mengorbankan waktu di
malam hari selama tujuh hari tanpa keluh kesah. Dan terlebih lagi pada
teman-temanku di perkumpulan pemuda Taruna Bhakti, kalian luar biasa!
Berikut ini beberapa foto dokumentasi turnamen ini!
Berikut ini beberapa foto dokumentasi turnamen ini!
Para penonton yang berdiri di pinggir lapangan untuk menyaksikan pertandingan voli |
Tim Voli Putri Bantulan |
Tim Voli Putri Bantulan dan Kramat berfoto bersama |
Smash dari pemain voli putra Kramat |
Keceriaan anak-anak menonton pertandingan Voli |
Tim voli putri Sebaran |
Girls in action |
Panitia juga pengen eksis dong! |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar