Kalau ngomongin kapan
aku akan wisuda kuliah, aku akan memberikan satu jawaban yang sama: Agustus
2017. Sebuah jawaban yang sebenarnya kuucapkan dengan ragu-ragu. Percaya atau
tidak, aku sendiri merasa ragu untuk bisa menyelesaikan studi sesuai janji
tersebut, sementara sampai detik inipun aku masih belum mulai menyusun
skripsiku sama sekali. Padahal, sudah banyak tuntutan padaku untuk segera
mengakhiri studi. Mulai dari ancaman akan disusul angkatan bawah sampai pada yang
paling keras yaitu tuntutan dari orang tua yang merasa terbebani untuk
terus-menerus membiayai kuliahku.
Aku harus mengakui, selama
ini aku menjalani kuliah tidak dengan keseriusan. IPK-ku pun bisa dibilang
pas-pasan.
Sementara itu di lain
tempat, banyak teman-teman seangkatanku yang telah wisuda. Meninggalkan hiruk
pikuk kampus dan memulai kehidupan yang baru dengan label seorang sarjana. Mereka
telah lebih dulu memasuki apa yang disebut dengan “dunia yang sebenarnya”, di
saat aku masih berpikiran naif bahwa segala teori kritis yang kupelajari selama
4 tahun kuliah bisa memberikan solusi atas segala permasalahan di muka bumi ini.
Rasanya aku harus
segera bangkit. Rasanya aku harus menemukan alasan kenapa aku harus segera
lulus. Segera menyusul mereka untuk memasuki “dunia yang sebenarnya”. Walaupun sampai
saat ini aku tak tahu apa-apa tentangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar