Jumat, 27 November 2020

Kisah Maradona Bersama Napoli

 

Diego Maradona diperkenalkan ke publik Napoli di Stadion San Paolo (Sumber: Forza27.com)


Tanggal 5 Juli 1984 merupakan hari yang monumental bagi warga Kota Napoli, Italia. Pada hari itu, sekitar 75.000 warga memadati Stadion San Paolo yang berada di tengah kota. Mereka rela membayar tiket sebesar 1.000 lira guna menyambut kedatangan sang legenda baru mereka, Diego Armando Maradona.

Tak banyak orang menyangka bahwa Maradona akan datang ke Napoli dan berkaier di sana. Di klub sebelumnya, F.C Barcelona, karier Maradona tidak berjalan mulus. Setelah bertahan dua tahun di sana (1982-1984) pada akhirnya ia memilih pergi dan menjadikan Kota Naples sebagai pelabuhan berikutnya.

Kedatangan Maradona di Napoli mengejutkan dunia karena dia hadir di sebuah klub Italia yang tak menjadi bagian dari kekuatan besar negeri pizza macam Juventus, AC Milan, ataupun Inter Milan. Warga Napoli tentu tak menyangka bahwa klub idola mereka yang sekalipun belum pernah meraih gelar Juara Serie A mampu mendatangkan pemain bintang sekaliber Maradona. Nilai transfernya yang sebesar 6,9 juta Euro memecah rekor transfer Serie A pada waktu itu. Tak heran, warga Naples yang  mereka menaruh ekspektasi tinggi sang idola baru dengan memberinya julukan “Sang Penyelamat”.

Maradona setidaknya butuh satu musim untuk menunjukkan magisnya. Setelah hanya mampu meraih posisi delapan pada musim 1984/85, pada musim berikutnya Maradona sukses membawa Napoli masuk urutan tiga. Dalam dua tahun pertamanya, dia berhasil mencetak 31 gol dari 60 penampilannya bersama klub berjuluk Partenopei itu.

Musim 1986/87 adalah momen kembalinya Maradona ke Kota Naples setelah menjadi pahlawan Argentina pada Piala Dunia Meksiko 1986. Saat itu, dia melakukan dua aksi fenomenal saat melawan Inggris pada pertandingan perempat final. Aksi pertama dikenal dengan “gol tangan tuhan” dan aksi kedua di mana dia mencetak gol setelah melewati 6 pemain Inggris dinobatkan menjadi “Gol Terbaik Abad ke-20”.

Setelah menjadi pahlawan Argentina, Maradona kembali ke Napoli dengan semangat baru. Oleh sang pelatih Ottavio Bianchi, ia diberi keleluasaan untuk bermain di sektor penyerangan mendampingi trio penyerang Francesco Romano, Andrea Carnevale, dan Fernando de Napoli. Di akhir musim tersebut, Maradona sukses membawa Napoli juara Serie A untuk pertama kalinya dalam sejarah klub.

Keberhasilan Napoli juara Serie A disambut suka cita oleh warga Napoli. Mereka merayakannya dengan turun ke jalan, mengadakan festival selama lebih dari seminggu, dan mendeklarasikan sebuah “Kerajaan Baru” di mana tim dari wilayah selatan Italia yang cenderung dilupakan kini bisa memecah dominasi tim-tim elite dari wilayah utara macam Juventus, Inter Milan, dan AC Milan.      

Walaupun tidak tiap tahun menjuarai Serie A, pada era Maradona Napoli menjelma jadi tim yang kuat dan minimal berada di posisi runner-up pada musim 1987/88 dan 1988/89. Bahkan pada musim 1988/89, mereka berhasil menjuarai Piala UEFA (sekarang Europa League) setelah berhasil mengalahkan Stuttgart dengan skor agregat 5-4 di final. Pada musim berikutnya, mereka berhasil merebut kembali juara Serie A.

Musim 1989/90 merupakan akhir puncak kejayaan Napoli dan Maradona di kompetisi tertinggi sepak bola Italia itu. pada musim berikutnya, performa Napoli menurun dan terdampar di posisi delapan. Bukannya menjadi penyelamat, pada masa krisis itu, kecanduan Maradona pada kokain justru meningkat.

Kecanduan Maradona terhadap obat terlarang itu disinyalir terjadi pada awal tahun 1990. Baru pada tahun 1991 dirinya ketahuan positif menggunakan kokain. Karena hal itu, Maradona dilarang tampil membela Napoli selama 15 bulan. Setelah masa itu berakhir, Maradona meninggalkan Napoli dan bergabung dengan klub asal Spanyol, Sevilla.  

Performa Napoli pada musim-musim selanjutnya tidak pernah sehebat saat mereka masih memiliki Maradona. Bahkan pada musim 1997-98, klub itu terdegradasi ke Serie B. Di saat yang bersamaan, Maradona mengakhiri karier sepak bola di klub asal tanah kelahirannya, Boca Juniors.

 

 Diego Maradona saat berseragam Napoli (Sumber: Forza27.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jelajah Lereng Merapi: Aktivitas Penambang Pasir di Aliran Kali Putih

  Plang larangan menambang pasir di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi Selama ini lereng barat Gunung Merapi merupakan kawasan yang sering...