Selama ini, aku selalu kesulitan untuk menghilangkan kecanduan nonton bokep dan onani. Memang ini terdengar memalukan. Tapi aku tak mau menyembunyikan fakta kalau aku memang kecanduan.
Aku telah melakukan segala cara agar bisa menghilangkan
kebiasaan buruk ini. Aku telah mencoba menahan diri tidak bokep sehari, dua
hari, tiga hari, bahkan seminggu lebih. Tapi setelah hari-hari itu berlalu,
pada akhirnya aku kembali nonton bokep, lalu horny, yang akhirnya berujung pada
onani.
Aku tak membantah kalau kebiasaan nonton bokep dapat merusak
otak dan kebiasaan onani dapat membuat seseorang cepat lelah dan hidupnya tidak
bergairah. Kecanduan bokep dampaknya bahkan bisa lebih buruk dibanding
kecanduan narkoba. Tapi entah kenapa, hal-hal seperti ini jarang mendapat
perhatian.
Lihat saja, pada berita-berita baik di TV maupun media online,
banyak orang ditangkap polisi karena dia mengonsumsi narkoba, bukan mengonsumsi
konten-konten pornografi. Polisi, maupun lembaga-lembaga terkait, sering mengampanyekan
bahwa narkoba merusak generasi bangsa. Jarang sekali mereka mengatakan,
pornografi merusak generasi bangsa.
Situs-situs pornografi memang sudah banyak yang diblokir oleh
Kominfo, tapi mudah pula dijebol oleh para pecandu pornografi dengan VPN. Lalu
apa artinya Kominfo melakukan pemblokiran situs porno kalau toh menjebolnya
juga sangat mudah?
Malangnya, aku juga termasuk salah satu di antara mereka yang
sering menjebol situs-situs pornografi dengan VPN. Kalau aku sudah ngebet
banget ingin mbokep, apapun akan aku lakukan. Hawa nafsu mengalahkan akal
sehat. Bahkan sering pula aku mbokep semalaman tanpa henti.
Selain itu, kalau aku lagi horny, aku akan membuka seluruh
pakaianku lalu berguling-guling di atas kasur seperti cacing kepanasan. Lalu
kebiasaan ini aku akhiri dengan onani. Setelah itu barulah aku merasa puas.
Aku merasa jijik sendiri kalau memikirkan ini semua. Tapi
sudah terlambat. Saat aku menyadari telah melakukan perbuatan menjijikkan itu,
aku baru menyesal. Lalu aku tak bersemangat menjalani hari. Sering kali
pikiranku berkabut. Aku bisa pusing kalau memikirkan hal yang berat-berat. Aku
merasa tidak bisa berbicara dengan jelas saat menyampaikan pendapat atau
sekadar ngobrol basa-basi dengan temanku. Apalagi kalau di depan cewek yang aku
taksir itu. Aku akan berbicara terbata-bata bahkan tak mampu mengeluarkan
sepatah katapun. Di saat itulah aku merasa menjadi pria paling tidak berdaya di
dunia.
Mbokep-onani-menyesal-berhenti beberapa
hari-pusing-mbokep-onani-menyesal-berhenti beberapa hari-pusing-mbokep, dan
seperti itu siklusnya berjalan tiada henti. Siklus ini mungkin telah dimulai
sejak aku SMA. Saat itu aku pertama kali berkenalan dengan hentai dan
cerita-cerita seks. Di saat itu pula aku pertama kali berkenalan dengan
artis-artis barat yang suka mengumbar aurat.
Bila dihitung sampai aku menulis tulisan ini sekarang, sudah
12 tahun aku terjebak dalam siklus lingkaran setan itu. Memang dengan kecanduan
bokep terus-menerus bukannya aku tidak bisa berkembang. Selama kuliah sampai
setelah lulus aku telah melahirkan prestasi-prestasi dan aku tetap bisa
melakukan progress diri.
Hanya saja aku berpikir, aku bisa memaksimalkan potensiku
lebih dari ini kalau aku tidak mbokep maupun onani. Aku yakin dengan tidak
mbokep dan onani, pikiranku bisa bekerja lebih baik sehingga aku bisa lebih
produktif, menghasilkan banyak karya, dan mendulang prestasi demi prestasi.
Inilah yang mendorongku melakukan nofap challenge. Sebenarnya
aku mengenal istilah “nofap challenge” ini belum lama, mungkin tak sampai tiga
bulan belakangan ini. Tapi kalau soal ikhtiar menghilangkan kecanduan ini, aku
sudah memulainya sejak tahun 2017. Sayangnya, sudah lima tahun berjalan
kecanduanku masih belum berhenti. Oleh karena itu dengan adanya nofap challenge
ini, aku jadi tahu bahwa aku tidak berjuang sendiri. Banyak orang-orang di luar
sana yang tengah berjuang dari hal serupa. Oleh karena itu akupun terdorong
untuk meraih pencapaian seperti mereka.
Ada yang sudah 100 hari lebih menjalani nofap challenge, ada
yang 200 hari, ada juga yang lebih dari satu tahun. Saat menulis ini, aku sudah
berada di hari ke 31 nofap challenge. Targetku aku benar-benar tidak lagi
terjebak dalam bokep dan onani lagi sampai kapanpun.
Di tulisan berikutnya aku akan menjelaskan apa itu “nofap
challenge”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar