Selasa, 03 Mei 2022

Nofap Challenge Part 2: Apa Itu Nofap?

Dilansir dari berbagai sumber, nofap adalah menghentikan atau tidak melakukan lagi tiga hal ini: porn, masturbasi, dan orgasme. Gerakan nofap ini dipelopori oleh Alexander Rhodes pada tahun 2011.

Sementara itu “nofap challenge” adalah sebuah tantangan di mana seseorang tidak boleh melihat hal-hal berbau porno secara sengaja sekaligus onani selama mungkin. Kalau dalam jangka waktu tertentu ia gagal karena tak bisa menahan nafsu melihat bokep atau onani, ia berarti telah relaps.

Untuk lebih memperjelas, relaps adalah kondisi di mana seseorang yang telah melakukan “nofap challenge” dalam jangka waktu tertentu tak mampu menahan lagi untuk melakukan onani atau mbokep. Apabila seseorang melakukan salah satu saja dari dua hal ini, berarti dia telah relaps. Mimpi basah atau melihat konten pornografi secara tidak disengaja tidak tergolong ke dalam relaps.  

Dalam berbagai artikel maupun video yang aku temukan di internet, banyak orang terutama pria di Indonesia yang mengikuti tantangan ini walaupun belum terlalu populer. Mereka yang mengikuti tantangan ini biasanya akan menghitung hari terakhir kali nonton bokep atau onani. Makin banyak hari yang telah dilewati berarti makin tinggi pencapaian mereka dalam melakukan nofap.

Ada dari mereka yang berhasil melakukan nofap dari 30 hari, 90 hari, 100 hari, hingga setahun lebih. Mereka yang berhasil nofap cukup lama mengaku ada efek yang mereka rasakan seperti lebih punya banyak energi, rasa percaya diri meningkat, wajah lebih cerah, pikiran berjalan lancar, bisa lebih fokus, bahkan ada pula yang mengatakan kalau melakukan nofap bisa membuat aura kita lebih terpancar di hadapan para wanita!       

Dalam dunia nofap ini, ada istilah lain yaitu semen retention dan monk mode. Semen retention artinya tidak atau menahan mengeluarkan air mani secara disengaja. Sementara monk mode adalah level yang lebih tinggi dari nofap. Bila nofap masih memperbolehkan hubungan seksual, seseorang yang melakukan monk mode dilarang melakukan itu. Tentu bagiku yang belum menikah istilah “monk mode” lebih cocok dibandingkan nofap.

Berdasarkan informasi yang aku peroleh dari kanal YouTube Master Kehidupan, dampak nofap sudah bisa terasa pada hari ketujuh. Saat hari ketujuh terlewati, seseorang yang melakukan nofap bisa merasakan penambahan energi, merasa lebih percaya diri, dan lebih bisa menikmati hidup.

Dampak berikutnya terasa setelah melewati hari ke-30. Pada tahap ini, seseorang yang melakukan nofap akan merasakan dampak seperti lebih berani bahkan akan terdorong memulai percakapan dengan orang lain, memiliki tingkat konsentrasi yang lebih baik, lebih tajam dalam berpikir, tingkat kreativitas meningkat, lebih berpikir tentang masa depan, dan konon kulit dan rambut akan terlihat lebih halus.

Lalu setelah melewati hari ke-90, dampak selanjutnya akan terasa seperti pikiran-pikiran untuk bokep maupun onani akan hilang, menjadi pria yang lebih menarik di mata cewek, punya kharisma tinggi, merasa bahagia dengan hal-hal kecil dalam hidup, lebih bisa disiplin dalam melakukan segala hal, dan masih banyak lagi.

Oh iya aku lupa, orang-orang yang melakukan nofap ini dikenal dengan sebutan “fapstronaut”. Di Instagram sendiri, ada sebuah akun @fapstronautindonesia. Isinya berupa postingan-postingan yang memotivasi kita para fapstronaut untuk tidak berhenti melakukan nofap.

Sebenarnya masih banyak lagi komunitas-komunitas di media sosial terkait nofap. Sejauh ini aku baru mencoba bergabung pada grup-grup nofap di Facebook. Semoga dengan begini aku semakin kuat dalam menjalani nofap melewati 90 hari dan selanjutnya keinginanku untuk melakukan bokep maupun onani akan hilang sepenuhnya! Amin.   


Baca juga

Nofap Challenge Part 1: Alasanku Melakukan Nofap

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jelajah Lereng Merapi: Aktivitas Penambang Pasir di Aliran Kali Putih

  Plang larangan menambang pasir di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi Selama ini lereng barat Gunung Merapi merupakan kawasan yang sering...